Microcopy di Website: Kalimat Kecil yang Pengaruhnya Besar
Saat berbicara tentang membuat website yang efektif, banyak orang fokus pada desain visual, kecepatan, atau fitur-fitur teknis. Namun ada satu elemen kecil yang sering diremehkan, padahal dampaknya sangat besar terhadap pengalaman pengguna: microcopy.
Microcopy adalah kalimat-kalimat singkat yang ada di website—biasanya terlihat kecil, sepele, dan sering bahkan tidak diperhatikan. Contohnya:
teks pada tombol (“Beli Sekarang”, “Daftar Gratis”),
pesan error,
petunjuk singkat di form,
informasi kecil di halaman checkout,
tooltip,
sistem notifikasi,
hingga teks konfirmasi.
Meskipun kecil, mikrokopi memiliki peran yang besar. Ia bisa membuat pengguna merasa nyaman, terbantu, tidak bingung, bahkan lebih percaya untuk melakukan tindakan penting seperti mengisi data atau membeli produk.
Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu mikrokopi, mengapa penting, manfaatnya, dan bagaimana menulis mikrokopi yang efektif.
Mikrokopi Apa Itu?
Microcopy adalah pesan-pesan pendek yang membantu pengguna berinteraksi dengan website atau aplikasi. Fungsi utama microcopy adalah:
Memandu pengguna, menjelaskan tindakan, memberikan rasa aman, membuat proses lebih jelas, mengurangi kesalahan, meningkatkan konversi.
Mikrokopi sering dianggap “hal kecil”, tetapi justru kerap menentukan apakah pengguna:
Melanjutkan, ragu-ragu, atau meninggalkan situs web.
Dengan kata lain, mikrokopi adalah “pemandu kecil” yang membuat pengalaman pengguna lebih manusiawi dan mudah dipahami.
Mengapa Mikrokopi Sangat Penting?
1.Membantu Pengguna mengambil Keputusan
Saat membuka sebuah situs web, pengguna sering bingung harus melakukan apa selanjutnya. Microcopy yang jelas akan:
mengarahkan langkah,
menjelaskan tindakan,
mengurangi keraguan.
Contoh: tombol “Unduh Sekarang – Gratis!” Jauh lebih meyakinkan daripada sekedar “Unduh”.
2. Dapat Mengurangi Kesalahan Pengguna
Bentuk adalah tempat paling sering terjadi kesalahan. Mikrokopi yang baik dapat memberi contoh pengisian atau memberi tahu aturan tertentu.
Contoh:
“Gunakan minimal 8 karakter”
“Nomor telepon tanpa angka 0 di depan”
“Kami tidak akan membagikan email Anda”
Instruksi kecil dapat menghemat waktu pengguna dan mencegah kegagalan.
3. Dapat Meningkatkan Rasa Kepercayaan
Banyak proses digital yang memerlukan kepercayaan, seperti:
Pembayaran, pendaftaran akun, menyetujui izin aplikasi, atau memberikan data pribadi.
Microcopy yang tepat dapat menenangkan pengguna. Misalnya:
“Transaksi Anda aman dan terenkripsi.”
“Kami tidak akan memposting di media sosial Anda.”
Kalimatnya kecil, tetapi dampaknya besar.
4. Membuat Pengalaman Lebih Manusiawi dan Hangat
Website sering terasa kaku. Microcopy bisa membuat pengalaman terasa lebih:
ramah,
menyenangkan,
personal,
dan manusiawi.
Contoh microcopy lucu di halaman error:
“Ups!seperti kamu tersesat.Ayo kembali ke beranda.”
Hal seperti ini membuat pengguna tersenyum dan tidak merasa kesal.
5. Meningkatkan Konversi
Banyak penelitian UX menunjukkan bahwa perubahan microcopy sederhana dapat meningkatkan:
jumlah pendaftaran,
jumlah pembelian,
klik CTA,
interaksi secara keseluruhan.
Kalimat pada tombol CTA sangat mempengaruhi niat pengguna.
Contoh perbandingan:
“Submit”
“Mulai Sekarang – Gratis!”
Contoh Microcopy yang Baik dan Manfaatnya
1. Microcopy pada Tombol (CTA)
CTA (Call to Action) adalah elemen yang paling mempengaruhi microcopy.
Contoh efektif:
“Mulai Gratis”
“Beli Sekarang”
“Coba 7 Hari”
“Tambahkan ke Keranjang”
Kalimat harus:
jelas
spesifik
aktif
mudah Dipahami
2. Mikrokopi pada Formulir
Formulir sering membuat frustrasi. Mikrokopi yang baik dapat membuatnya lebih mudah.
Contoh:
“Gunakan email aktif untuk verifikasi.”
“Minimal 8 karakter kombinasi huruf & angka.”
“Jangan khawatir, kami tidak mengirim spam.”
Mikrokopi membantu menurunkan angka kegagalan formulir.
3. Microcopy pada Pesan Error
Pesan error yang buruk dapat membuat pengguna marah atau bingung.
Contoh kesalahan buruk:
“Input tidak valid.”
Contoh error baik:
“Nomor telepon harus terdiri dari 10–12 digit. Coba periksa kembali.”
Pesan error sebaiknya:
jelas,
memberi solusi,
tidak menyalahkan pengguna.
4. Microcopy pada Halaman Checkout
Halaman checkout adalah titik sensitif untuk konversi. Banyak pengguna membatalkan belanja karena ragu soal keamanan.
Microcopy dapat membantu:
“Pembayaran Anda aman dan terenkripsi.”
“Anda bisa membatalkan kapan saja.”
“Gratis ongkir untuk pesanan di atas Rp100.000.”
Informasi kecil dapat membuat pengguna lebih tenang dan yakin.
5. Mikrokopi pada Halaman 404
Halaman error tidak harus membosankan. Mikrokopi yang kreatif membuat pengalaman tidak terasa buruk.
Contoh:
"Ups! Halaman yang kamu cari hilang. Mau kembali ke beranda?"
“Sepertinya kita tersesat. Klik di sini untuk kembali.”
Microcopy yang lucu atau bersahabat bisa mengurangi rasa frustrasi pengguna.
Tips Menulis Mikrokopi yang Efektif
1. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami serta Natural
Hindari istilah teknis dan bahasa kaku. Gunakan bahasa seperti berbicara dengan manusia.
2. Mikrokopi Singkat, Jelas, dan Ke Inti Masalah
harus ringkas. Usahakan satu pesan = satu kalimat pendek.
3. Fokus pada Pengguna, Bukan Pada Sistem
Daripada menulis “Error 500 terjadi”, lebih baik:
“Ups, ada masalah dari sisi kami. Silakan coba lagi.”
4. Beri Solusi, Jangan Hanya Mengatakan Kesalahan
Pengguna perlu tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Contoh:
“Masukkan kata sandi minimal 8 karakter.”
Lebih baik daripada hanya:
“Salah kata sandi.”
5. Tambahkan Sentuhan Humanis
Gunakan nada:
ramah,
empati,
menenangkan,
atau sedikit humor.
Sesuai dengan brand tentunya.
6. Pastikan Konsistensi di Seluruh Website
Microcopy harus memiliki nada dan gaya yang sama di:
tombol,
form,
notifikasi,
halaman lain.
Konsistensi membangun kredibilitas dan kenyamanan.
Kesimpulannya
Mikrokopi mungkin kecil, tetapi pengaruhnya luar biasa besar. Dalam website dunia yang penuh informasi, microcopy berfungsi sebagai pemandu bagi pengguna: membantu, mengarahkan, meyakinkan, bahkan menghibur mereka.
Dengan mikrokopi yang baik, sebuah website dapat meningkatkan:
pengalaman pengguna,
kepercayaan,
kemudahan penggunaan,
hingga tingkat konversi.
Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan kalimat kecil di UI. Terkadang, satu kata atau satu kalimat pendek bisa membuat seluruh pengalaman pengguna berubah menjadi jauh lebih baik.
