Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Domain my.id Susah Bersaing dan Sering Ditolak AdSense: Penyebab dan Solusinya Pendahuluan


Dalam beberapa tahun terakhir, banyak blogger pemula di Indonesia mulai menggunakan domain murah seperti my.id. Harga registrasi domain ini memang terjangkau, bahkan sering kali hanya belasan ribu rupiah per tahun. 

Tidak heran jika domain my.id menjadi pilihan utama untuk belajar membuat blog atau situs pribadi.

Namun, meskipun murah, banyak pemilik website mengeluhkan bahwa domain my.id susah bersaing di mesin pencari dan bahkan sering kali ditolak Google AdSense. Pertanyaannya, apakah benar domain ini kurang ramah untuk SEO? Mengapa peluang diterima AdSense dengan domain my.id lebih kecil dibandingkan domain populer seperti .com atau .net?

Artikel ini akan membahas penyebab utama domain my.id sulit bersaing, faktor penolakan dari AdSense, serta bagaimana solusi yang bisa diterapkan.

Mengenal Domain .my.id

Sebelum membahas lebih jauh, mari pahami dulu apa itu domain my.id.

.id adalah domain tingkat atas kode negara (ccTLD) resmi Indonesia.

.my.id merupakan salah satu turunan dari domain .id, khususnya untuk penggunaan personal.

Artinya, domain ini sebenarnya sah dan legal, serta dikelola langsung oleh PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia). Dari sisi otoritas, seharusnya tidak ada masalah besar. Namun, realitanya, domain ini punya tantangan tersendiri dalam hal SEO maupun monetisasi.

Penyebab Domain my.id Susah Bersaing di Mesin Pencari

1. Kurang Kredibilitas di Mata Mesin Pencari

Mesin pencari, terutama Google, lebih mengutamakan domain yang sudah banyak digunakan dan memiliki reputasi global seperti .com, .org, atau .net.

Sementara itu, domain my.id masih relatif baru dan kurang populer di tingkat internasional. Akibatnya, algoritma Google bisa saja menilai domain ini belum sekuat domain lain dalam hal kredibilitas.

2. Tingkat Kepercayaan Pengguna Rendah

Bagi sebagian pengguna internet, domain dengan akhiran my.id dianggap kurang profesional dibandingkan .com atau .co.id.

Jika pengunjung merasa kurang percaya, tingkat klik (CTR) bisa menurun. CTR yang rendah akan memengaruhi ranking SEO karena Google menilai halaman tidak relevan atau kurang menarik.

3. Persaingan Ketat dengan Domain Populer

Ketika bersaing di kata kunci yang sama, blog dengan domain .com atau .co.id sering lebih mudah naik. Domain my.id harus bekerja lebih keras dalam hal konten berkualitas, backlink, dan otoritas domain agar bisa menyaingi domain yang lebih mapan.

4. Penyalahgunaan oleh Blogger Pemula

Sayangnya, karena murah, banyak blogger pemula menggunakan domain ini hanya untuk blog AGC (auto generated content), spam, atau uji coba. Hal ini membuat reputasi my.id di mata Google cenderung buruk karena dianggap sering dipakai untuk website berkualitas rendah.

5. Indexing Lebih Lambat

Beberapa webmaster melaporkan bahwa domain my.id kadang mengalami proses indexing yang lebih lama dibanding domain populer. Meski tidak terjadi pada semua kasus, hal ini tetap menjadi hambatan bagi blog baru yang ingin cepat masuk ke hasil pencarian.

Penyebab Domain my.id Susah Diterima AdSense

Selain masalah SEO, pemilik website my.id sering mengeluhkan sulitnya diterima AdSense. Berikut beberapa faktor penyebabnya:

1. Trust Google terhadap Domain Rendah

Google AdSense lebih menyukai domain dengan reputasi tinggi. Domain my.id sering dianggap kurang kredibel, terutama karena banyak digunakan untuk eksperimen blog.

2. Banyak Kasus Penolakan Karena Konten

Pengguna domain my.id kerap membuat blog dengan konten duplikat atau tidak mematuhi kebijakan AdSense. Akibatnya, Google memberi label negatif terhadap domain ini.

3. Kurangnya Umur Domain

Umur domain sangat memengaruhi peluang diterima AdSense. Karena domain my.id sering digunakan hanya untuk 1 tahun atau sekadar coba-coba, usianya masih terlalu muda ketika didaftarkan ke AdSense.

4. Persyaratan Profesionalitas Situs

Google ingin menampilkan iklan di website yang terlihat profesional. Domain my.id sering kali digunakan tanpa branding yang kuat, desain seadanya, dan konten minim. Hal ini membuat peluang diterima semakin kecil.

5. Reputasi TLD di Regional

Meski .id adalah domain resmi Indonesia, turunan seperti my.id dianggap kelas personal. AdSense mungkin menilai domain ini kurang layak dibanding domain .id utama (seperti .co.id atau .or.id) yang lebih formal.

Apakah Domain my.id Benar-Benar Buruk?

Sebenarnya, tidak sepenuhnya. Domain hanyalah salah satu faktor kecil dalam SEO maupun penerimaan AdSense. Ada banyak website dengan domain my.id yang tetap bisa ranking dan diterima AdSense.

Namun, karena reputasi awalnya sudah kurang bagus, pemilik domain ini harus bekerja lebih keras dibandingkan mereka yang menggunakan domain premium seperti .com atau .co.id.

Tips agar Domain my.id Bisa Bersaing dan Diterima AdSense

Jika Anda sudah terlanjur menggunakan domain my.id, jangan khawatir. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan:

1. Fokus pada Konten Berkualitas

Konten adalah raja. Gunakan artikel original, panjang, dan bermanfaat. Jangan pernah copy-paste, apalagi dari blog lain dengan domain yang lebih kuat.

2. Bangun Backlink Berkualitas

Carilah backlink dari situs terpercaya (.com, .org, .gov, .ac.id). Semakin banyak backlink relevan, semakin tinggi otoritas domain Anda.

3. Gunakan Branding yang Serius

Meskipun domain murah, jangan terkesan asal-asalan. Buat desain website profesional, sertakan halaman penting seperti Tentang Kami, Kontak, Privacy Policy, dan Disclaimer.

4. Tingkatkan Usia Domain

Jangan buru-buru daftar AdSense dengan domain baru. Sebaiknya tunggu minimal 6 bulan agar domain terlihat lebih matang di mata Google.

5. Optimasi SEO On-Page

Pastikan struktur website rapi: gunakan heading (H1, H2, H3), meta description, URL singkat, dan internal linking.

6. Gunakan Niche yang Tepat

Hindari niche yang terlalu kompetitif. Pilih topik dengan pencarian rendah hingga menengah (<5000 per bulan) agar lebih mudah masuk halaman pertama Google.

Contoh niche: tips rumah tangga, kesehatan sederhana, teknologi lokal, kuliner daerah, dll.

7. Ajukan ke AdSense dengan Persiapan

Pastikan situs sudah punya minimal 20–30 artikel original, halaman legal lengkap, dan trafik organik sebelum mendaftar AdSense.

Kesimpulan

Domain my.id memang lebih sulit bersaing di mesin pencari dan sering ditolak AdSense dibandingkan domain populer seperti .com atau .co.id. Penyebab utamanya adalah kurangnya kredibilitas, reputasi buruk akibat penyalahgunaan, indexing lambat, serta penilaian rendah dari sisi profesionalitas.

Namun, bukan berarti domain ini tidak bisa berhasil. Dengan strategi yang tepat — mulai dari membangun konten berkualitas, optimasi SEO, hingga branding yang serius — domain my.id tetap bisa bersaing dan bahkan diterima AdSense.

Intinya, domain hanyalah wadah, sedangkan isi dan cara pengelolaannya yang akan menentukan sukses tidaknya sebuah website.